TROMBOSIT
Trombosit berasal
dari fragmentasi sitoplasma megaariosit di sumsum tulang. Ukurannya kecil ( 2 –
4 um), tidak berinti.
Pada sediaan apus
yang diwarnai dengan Giemsa atau Wright, trombosit kelihatan bulat atau lonjong
dengan sitoplasma hialin kebiruan atau biru muda. Kadang-kadang dapat dilihat
adanya granula azurofil di dalam sitoplasmanya. Granula bisa memadat sehingga
kelihatan seperti inti. Trombosit dapat juga dijumpai berbentuk batang,
lonjong, atau bahkan ireguler. Trombosit yang besar (diameter >2,5 um)
disebut megatrombosit.
Sepertiga dari
trombosit yang terbentuk dan dilepaskan ke peredaran darah tepi akan berada di
limpa dan 2/3 lainnya mengikuti sirkulasi darah. Kelangsungan hidupnya berkisar
9 – 10 hari. Trombosit yang tidak lagi berfungsi atau yang telah rusak akan
dihancurkan di limpa.
Fungsi
Trombosit
Di dalam trombosit
terkandung banyak substansi seperti protein (60%), karbohidrat (8%), lemak
(15%), enzim-enzim, magnesium, kalium, natrium, kalsium, dan
5-hydroxytryptamine (5 HT Serotonin). Baik secara fisik ataupun kimia,
trombosit banyak berperan dalam faal hemostasis (proses penghentian
perdarahan), antara lain :
1.
Menunjang
integritas dinding pembuluh darah
2.
Menyumbat
muara luka
3.
Vasokonstriksi
(oleh pengaruh serotonin)
4.
Menciutnya
masa bekuan/retraksi bekuan (oleh pengaruh trombostenin)
5.
Memiliki
daya anti-fibrinolisis
6.
Menghasilkan
“Platelet Factor (PF)”
a.
PF1
berfungsi menunjang proses perubahan protrombin menjadi fibrin
b.
PF2
berfungsi menunjang proses perubahan fibrinogen menjadi fibrin
c.
PF3
merupakan suatu fosfolipid untuk keperluan pembentukan tromboplastin
d.
Pf4
berkhasiat anti-heparin
Walaupun masih
merupakan hipotesis, trombosit dikatakan juga berfungsi sebagai fagosit yang
akan menelan berbagai partikel asing.