RETIKULOSIT
Retikulosit adalah
eritrosit muda yang terbentuk pada saat metarubritis (basophilic normablast)
melepaskan keluar intinya. Nama retikulosit didasarkan pada kenyataan bahwa di
dalam sel ini terdapat suatu anyaman retikuler berwarna basofilik dan hanya
dapat dilihat bila sel tersebut diwarnai secara supravital, misalnya dengan
pengecatan Brilliant Cresyl Blue (BCB). Pada pengecatan biasa (non
supravital),misalnya dengan Giemsa atau Wright, materi anyaman tersebut tidak
terbentuk berupa presipitasi retikuler tetapi kelihatan sebagai massa basofilik
ringan yang diffus (merata); sel demikian yang dikenal sebagai polikromasia.
Ukuran retikulosit sedikit lebih besar dari eritrosit dan
kehadirannya di peredaran darah tepi menjadi petunjuk tentang aktivitas
eritropoiesis. Dengan demikian, jumlah retikulosit yang tinggi dapat dijumpai
pada :
1.
ari-hari pertama kehiduoan bayihaHari-hari pertama kehidupan bayi
2.
SeteSetelah
mengalami perdarahan
3.
Setelah
pemberian obat-obat pada penderita dengan anemia defisiensi
Menghitung
Jumlah Retikulosit
1.
Siapkan
tabung reaksi kecil, larutan pewarna BCB. Kaca obyek, waterbath dan mikroskop.
2.
Masukkan
3 tetes larutan BCB ke dalam tabung, tambahkan 6 – 8 tetes darah EDTA, campur
baik isi tabung.
3.
Panasi
dalam waterbath selama 10 – 20 menit pada suhu 37°C.
4.
Buat
sediaan apus, setelah sediaan kering, hitunglah jumlah retikulosit dalam 1000
eritrosit dengan menggunakan mikroskop. (Laporkan dalam “%”).
Nilai normal : 0,5 – 1,5 %
atau 5 – 15 0/00
Sumber
Kesalahan :
1.
Kesalahan
dalam menghitung. Dianjurkan menambahkan “difragma” ( yang dibuat sendiri) pada
lensa okuler.
2.
Salah
tafsir ! Benda inklusi dalam eritrosit dikira retikulosit. Pada beberapa jenis
anemia dapat dijumpai adanya “Pappanheimer bodies” dan/atau “basophilic
stipplings” sehingga ditafsir sebagai retikulosit.