PERAN SERTA FISIOTERAPI PADA STROKE
Dari Jowir (fisioterapis anda)
Rehabilitasi
stroke adalah program pemulihan pada kondisi stroke yang bertujuan
untuk mengoptimalkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional pasien
stroke, sehinga mereka mampu mandiri dalam melakukan aktivitas
sehari-hari. Program rehabilitasi ini bisa dibilang merupakan program
yang tidaklah mudah, karena setelah stroke terkadang menyisakan
kelumpuhan terutama pada sisi yang terkena, timbul nyeri, subluksasi
pada bahu, pola jalan yang salah dan masih banyak kondisi yang perlu
dievaluasi oleh fisioterapis.
Fisioterapis
dalam memulai rehabilitasi stroke ini harus disegerakan atau dalm
istilahnya mendesak dimulai dari stadium akut. Fisioterapis harus
mengevaluasi terlebih dahulu tentang apa yang tidak mampu pasien lakukan
dan hasil akhir yang akan dicapai dari rehabilitasi stroke ini. Contoh
ketidakmampuan yang dimiliki oleh pasien stroke adalah : kelemahan dan
penurunan daya tahan otot, penurunan range of motion /luas gerak sendi,
gangguan sensasi pada angota badan dan masalah pada pola jalannya.
rehabilitasi stroke harus mengacu pada kondisi yang dialami pasien saat
itu sehingga rencana untuk rehabilitasi ini lebih terarah dan efisien.
Pada
rehabilitasi stroke pasien akan belajar menggunakan anggota tubuh yang
terkena stroke yang seringkali anggota tubuh ini jarang digunakan atau
tidak digunakan sama sekali oleh pasien, sedangkan fisioterapis
mengevaluasi apakah anggota tubuh yang terkena stroke tersebut fungsinya
sama dengan kondisi sebelum stroke. Jika tidak maka fisioterapis akan
mengajarkan bagaimana mengoptimalkan angota tubuh sisi yang terkena.
Fisioterapis menggunakan program rehabilitasi ini untuk memastikan
bahwa pasien benar-benar memakai anggota tubuh yang terkena stroke.
Fisioterapis harus membuat latihan yang bertujuan mengoptimalkan anggota
tubuh yang terkena tersebut, dengan cara menciptakan suatu aktivitas
yang sederhana/mudah dipahami pasien dan mengacu pada kekurangan apa
yang harus ditambahkan pada pasien. Terkadang perlu juga menciptakan
suatu aktivitas dimana pasien tidak mengetahui bahwa sebenarnya latihan
tersebut ditujukan untuk anggota tubuh yang lemah.
Jika pasien
kesulitan dalam melakukan gerakan aktif seuai dengan luas gerak sendinya
maka fisioterapis dapat membantu memfasilitasi gerakan aktif tersebut.
Karena dengan ketidakmampuan yang dimiliki oleh angota tubuh sisi yang
terkena dalam melakukan fungsinya, kebanyakan pasien selalu menggunakan
sisi yang sehat untuk melakukan aktivitas aktif. Dalam memberikan
latihan seorang fisioterapis tidak saja terfokus pada sisi yang sakit
saja tetapi sisi yang sehat juga harus dioptimalkan fungsinya, karena
sisi yang sehat sangat menopang untuk program rehabilitasi.
Penelitian
terbaru menunjukkan fisioterapi dapat membantu meningkatkan kapasitas
fisik dan kemampuan fungsional pasien stroke pada program rehabilitasi
jika pasien melanjutkan program latihan tersebut secara teratur dirumah.
Pasien akan belajar pola jalan yang benar, meningkatkan kekuatan
ototnya, selain itu di program rehabilitasi ini mereka akan mendapatkan
parogram latihan keseimbangan dan bagaimana cara memperbaiki postur
ubuhnya dan latihan yang bagaimanakah yang dapat menghindarkan dari
terjatuh.
Ada
bermacam-macam metode yang bisa ditawarkan fisioterapi untuk kasus ini,
dan semua metode tersebut bertujuan mengembalikan kapasitas fisik dan
fungsional anggota tubuh yang terkena stroke. Elektrikal stimulasi,
hidroterapi dan beberapa metode yang lain bisa ditawarkan fisioterapis.
Untuk itu rehabilitasi stroke tidak lengkap bila tidak ada campur tangan
dari fisioterapi.